Laporan LBHKPK Karimun Terkait Ijazah Paket C Anggota Dewan Diduga Tidak Wajar

Karimun, Faktanasional.id – Lembaga Bantuan Hukum Kerukunan Pemuda Karimun ( LBHKPK ) membuat Laporan atau Aduan Pada tahun 2020 yang lalu dengan Nomor Surat : 021/SK/LBHKPK / I – 2023.Hingga sampai saat ini tidak ada kelanjutan proses hukum oleh Direskrim Polda Kepri, diduga Ijazah salah satu anggota DPRD Fraksi Golkar Karimun didapati tidak wajar.

Ketua LBHKPK Karimun Bambang Hasdijusno,S.H telah mengirimkan Surat Laporan atau Aduan Kepada Kapolda Kepulauan Riau melalui Direskrim Polda Kepri sampai saat ini pihak penyidik belum pernah mengirimkan SP2HP kepada Bambang terkait perkembangan Laporan tersebut,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Adapun Laporan atau Aduan yang di Laporkan oleh Ketua LBHKPK Karimun ini adalah terkait ijazah paket C salah satu anggota DPRD Karimun Dapil I Fraksi Partai Golkar.

Pada tahun 2019 Saudara Wiyono mengunakan ijazah Paket C dalam rangka perlengkapan syarat untuk mencalonkan dirinya sebagai anggota DPRD Karimun Periode tahun 2019 – 2024.

Ijazah paket C didapati dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ( PKBM ) Surya Semesta yang beralamat di Kapling Swadaya Blok F Nomor.38 Kelurahan Tanjung Piayu, Kecamatan Sungai Bedug Kota Batam Kepulauan Riau ini diperoleh diduga tidak wajar, ” kata Bambang.

Selanjutnya, Ketua LBHKPK Karimun mengatakan, ijazah paket C Saudara Wiyono tersebut diduga didapati secara tidak wajar dari pantauan, yang bersangkutan mulai di PKBM Surya Semesta pada tanggal 17 Maret dan lulus pada tanggal 15 Oktober 2017 dimana atau di kelompok belajar yang diadakan oleh PKBM Surya Semesta, berdasarkan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia nomor 21 tahun 2011.Ketua LBHKPK Karimun Bambang bermohon kepda Kapolda melalui Direskrim Polda Kepri untuk melakukan atau Verifikasi atau mengambil tindakan terhadap penyalahgunaan cara memperoleh Ijazah Paket C yang dimiliki Saudara Wiyono,” jelas Bambang lebih lanjut.

Ketua LBHKPK Karimun lebih jauh menegaskan bahwa, untuk mendapatkan paket C harus menempuh pendidikan selama tiga tahun, sedangkan Wiyono hanya menempuh tujuh bulan, cek saja paket B nya beda kalau dia mengikuti ujian persamaan,”tegasnya.

(Redaksi)

Pos terkait