Faktanasional.id, Karimun – Harga komoditas karet terus terpuruk mengalami penurunan harga. Kondisi inipun dikeluhkan para petani karet yang ada di Prayun Kundur, Kabupaten Karimun, Kepri.
Sebelumnya harga karet beku perkilonya sempat mendekati Rp.14.000. Namun sejak pekan ini harganya anjlok drastis hingga di bawah Rp.5.000 perkilo.
Akibat penurunan harga ini, para petani Karet di Kundur mengaku mengalami kerugian yang tidak sedikit. Padahal karet merupakan komoditas pendapatan sebagian masyarakat Kundur ,selain sebagai nelayan.
Saleh (54) tahun warga Perayun Kundur salah seorang pengumpul karet dari masyarkat mengakui menderita kerugian yang tidak sedikit akibat turunnya harga karet.
“Saya beli karet beku dari masyarakat sore hari Rp.13.000,-/kilo paginya sudah ada kabar dari taoke (Bos) Tanjungbatu harga karet turun di penampung antara Rp.7,000,- sampai dengan Rp.8.000,-/kilo, sehari kemudian anjlok lagi menjadi Rp.6.000,- per kilo,” ujar Saleh kepada faktanasional.id di Kundur, Minggu 5 April 2020.
Sementara itu, Selamat (56) tahun warga desa Perayun yang sehari-harinya berpenghasilan dari kebun karet hanya bisa pasrah meratapi nasibnya yang selalu merasa dipermainkan dengan harga karet yang mendadak turun hingga 50 persen lebih. Kalaupun harga naik tidak bertahan hanya sekitar satu bulan saja.
Mereka pun berharap pemerintah daerah memberi perhatian dan mencari solusi yang dapat menjawab apa yang menjadi kesulitan para petani karet.
“Apalagi dalam kondisi wabah Covid-19 seperti sekarang ini semakin membuat kami susah untuk mencari penghasilan. Harga kebutuhan pokok juga terus mengalami kenaikan,” ucap Selamet.
Menurutnya, pemerintah dalam hal ini dinas Perdagangan Kabupaten Karimun dinilai tidak berbuat banyak mengenai naiknya turunnya harga kebutuhan pokok di Kundur. (Sudarno)
Editor: Parulian Turnip